Terapi Wicara Surya
Anthareza Denantara
Pertemuan pertama saya dengan Reza
memberikan kesan bahwa Reza adalah anak pemalu. Setelah dicermati lebih lanjut,
ternyata Reza adalah murid special kami. Reza mempunyai masalah dalam
pendengarannya. Kedua telinganya ada ganguan sejak lahir sehingga kesulitan
mendengar dengan jelas. Akibatnya, dalam wicara pun Reza mempunyai masalah.
Jika dilihat dari sisi ketunarunguan,
sebenarnya Reza bukanlah siswa tunarungu. Melainkan hanya kurang dengar. Karena
Reza masih mampu mendengar suara namun sangat kecil. Karena bermasalah di
input, maka output nya pun bermasalah. Tidak banyak kosa kata yang ia dengar
sejak lahir, oleh karena itu Reza tidak memiliki terlalu banyak kata yang
mempunyai arti.
Namun jika dilihat tingkat kemandirian
Reza, siswa yang akan berusia 5 tahun akhir Januari ini merupakan anak yang
cukup mandiri. Untuk kebutuhan dasar makan minum, ia bisa mengatakan dengan
kode dan kata khusus. Begitu pula dengan keinginan BAK dan BAB yang juga sudah
dipahaminya.
Kedua orang tua Reza lah yang dengan sabar
membimbing putra mereka untuk menjadi anak yang mandiri. Karena keterbatasan
biaya saja Reza belum bisa ditangani secara medis untuk diberi ABD ataupun
implant koklea. Dengan keterbatasan itu
semangat keluarga dan paga guru tidak surut untuk mendidik Reza agar lebih
mandiri lagi.
Akhirnya disusunlah sebuah alur terapi wicara untuk Reza. Dengan teknik ideo visual dan oral diharapkan dapat menambah perbendaharaan kata Reza yang nantinya akan menjadi bekal keberhasilan hidupnya di masa depan. Namun karena guru PAUD Mekar Sari tidak ada yang berlatar pendidikan Berkebutuhan Khusus, maka kami masih membutuhkan panduan dari instansi terkait (SLB) ataupun donatur yang bersedia membantu penanganan implant koklea Reza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar